Era Tablet Akan Punah Dan Berakhir Di Tahun Ini, Kok Bisa?

Era Tablet Akan Punah Dan Berakhir Di Tahun Ini, Kok Bisa? - Sejak tahun 2014, penjualan tablet telah mengendur, Internasional Data Corporation (IDC) perusahaan analisa pasar pernah menurunkan data bahwa penjualan tablet di tahun 2014 hanya meningkat 7,2%. Peningkatan tersebut tak seberapa jika dibandingkan dengan tahun 2013, karena penjualan tablet bisa meningkat hingga 52%.

Penurunan yang cukup signifikan mulai terjadi di triwulan ke 2 tahun 2015. Data dari IDC menunjukan bahwa penjualan tablet di seluruh dunia mengalami penurunan 7 persen dari tahun ke tahun, dibandingkan dengan triwulan ke dua 2015 hanya mencapai 44,7 juta unit, padahal tahun sebelumnya ada 48 juta unit.

Era Tablet Akan Punah Dan Berakhir Di Tahun Ini, Kok Bisa?


Pada triwulan kedua (April – Juni 2015), Apple mengalami penurunan secara global 17,9 persen untuk produk iPad. Apple berhasil menjual 13,3 juta unit pada triwulan kedua 2014, sedangkan pada periode yang sama di 2015, hanya bisa menjual 10,9 juta unit saja. Penjualan tablet Samsung juga merosot 12 persen. Samsung mengirimkan 8,6 juta unit pada triwulan kedua 2014, dan turun menjadi 7,6 juta unit pada triwulan kedua 2015. Apakah tablet akan punah?

TERUS MENUNJUKAN PENURUNAN EMPAT TRIWULAN SECARA BERTURUT-TURUT

Data terbaru IDC terkait tablet di triwulan ketiga 2015 sudah dirilis. Di jelaskan bahwa pengiriman tablet global pada periode tersebut mencapai 48,7 juta unit. Angka tersebut turun 12,6%  dibanding tahun lalu pada periode yang sama. Ini berarti sudah 4 triwulan berturut-turut penjualan tablet terus merosot. IDC memperkirakan saat ini ada 581,9 juta didunia, tetapi penjualan terus merosot tajam.

Berikut kutipan dari Ryan Reith, direktur program IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker yang di sadur dari The Register 29/10: “Kami mendapatkan masukan dari pengguna tablet yang tetap mempertahankan tablet-nya yang lebih dari 4 tahun”.

Menurut Rian Reith, keengganan pengguna tablet meng-upgrade perangkatnya lebih dari 4 tahun dan ukuran smartphone yang kini sudah mendekati tablet menjadi alasan mengapa tablet tidak bisa terus terjual dalam jumlah besar.

“Kami percaya tablet memiliki tempat dalam dunia komputasi personal. Namun, karena smartphone terus tumbuh dan perangkat menjadi lebih besar dan lebih mampu, kebutuhan akan tablet yang lebih kecil menjadi tidak jelas. Dengan volume pengiriman yang terus melambat selama 4 triwulan secara berturut-turut, pasar nampaknya berada dalam masa transisi,” Kata Ryan.

SAMSUNG DAN APPLE TERJUNGKAL

Hampir semua pemain besar di pasar tablet mengalami penurunan penjualan. Apple, perusahaan yang termasuk pelopor di pasar tablet, mengalami penurunan penjualan 19,7% dalam 12 bulan terakhir. ” Kami menjual 9,9% juta perangkat dibandingkan dengan 12,3 juta pada triwulan tahun lalu,” kata Luca Maestri, CFO Apple.

Apple, tidak diragukan lagi, berharap bahwa iPad Pro akan meng-antisipasi hal ini, IDC juga optimis, tapi yang menjadi PR buat Apple adalah menghadapi persaingan ketat dari vendor lain terhadap pelanggan smartphone dan tablet.

Di posisi ke 2 pemegang pasar tablet adalah Samsung, Samsung juga mencatat penurunan penjualan 17,1%. Tapi Samsung tentu tidak banyak kehilangan uang seperti Apple, lantaran penjualannya lebih banyak di kelas low end.

Sementara itu Lenovo, Lenovo naik sedikit sebesar 0,9%, duduk nyaman di posisi ke n. Yang lumayan parah adalah Acer, jatuh 43,4%. Satu-satunya pemegang di pasar tablet adalah Huawei yang menempati urutan ke 5. Huawei berhasil menaikan penjualan sebesar 147,9%.

AKANKAH TABLET AKAN PUNAH DAN BERTRANSISI?

Pernyataan Ryan Reith soal transisi tablet cukup menarik. Namun, transisinya akan seperti apa? Para analis berpikir bahwa hal besar adalah tablet hybird atau tablet PC, yakni perangkat tablet yang dilengkapi dengan Keyboard yang bisa di lepas dan juga bisa di pasang lagi. Seperti Surface Book dari Microsoft atau Google Pixel C.

Sayangnya, generasi tablet hybird pertama pun tidak begitu banyak bicara di pasaran. “Generasi pertama dari tablet yang bisa dilepas/tablet Hybird gagal mendapatkan banyak atraksi, karena mereka mewakili serangkaian kompromi baik dari segi sistem operasi dan perangkat keras yang sedikit konsumen dan bisnis bersedia untuk menerima,” kata Tom Mainelli, VP device and display IDC dikutip dari The Register.

“Perangkat tablet hybird yang ada di pasaran saat ini merupakan evolusi yang jelas dari OS dan perangkat keras, dan ini harapan kami bahwa pengguna rumahan serta profesional akan mulai menerima faktor bentuk dalam jumlah yang lebih besar kedepannya” tambah Tom.

Apa betul tablet hybird akan menjadi populer sedangkan tablet-tablet akan punah yang dipakai saat ini? Atau pengguna tablet nantinya lebih memilih laptop, kita tunggu saja.